JAKARTA-Anggota Fraksi dari Partai Persatuan Pembangunan Komisi IX DPR RI, H. Anas Thahir mendorong agar BKKBN lebih fokus menangani kasus perceraian dan pernikahan usia dini untuk membangun keluarga berkualitas, hal itu disampaikan Anas pada acara Sosialisasi Pencegahan Stunting di Tangerang Selatan, Rabu (1/12/2021)
Bersama Karang Taruna dan tokoh masyarakat sekitar Permata Pamulang Anas menegaskan agar semua elemin masyarakat kedepan berkomitmen menurunkan kasus penceraian dan pernikahan usia dini.
“Kasus perceraian dan pernikahan usia dini juga masih berada di angka yang memprihatinkan, kedepan kondisi ini harus bisa diturunkan secara bertahap dan berkepastian, sebab dua hal ini akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kita membangun keluarga berkualitas”. Tandasnya.
Lanjut Anas, pengendalian kasus pernikahan usia dini juga berpengaruh terhadap penyelesaian kasus angka stunting di Indonesia.
“Tanpa kemampuan mengendalikan tingginya jumlah perceraian dan pernikahan usia dini, jangan harap kita sanggup menyelesaikan masalah keluarga berkualitas, termasuk penyelesaian masalah stunting”. Lanjutnya.
Sebelumnya pada tanggal 29 November 2021 Anas juga bersama pengurus Kopri PC PMII Ciputat melakukan Sosialisasi yang sama di Pondok Cabe Tangerang Selatan, Anas memberikan setidaknya tiga rekomendasi kepada BKKBN utuk menjadi perhatian khusus kedepan, karena tiga hal tersebut masih menjadi kasus yang cukup tinggi dibanding beberapa Negara lain.
“Setidaknya ada tiga hal yang harus menjadi perhatian serius BKKBN ke depan. Pertama soal stunting, kedua soal pernikahan usia dini, dan ketiga angka perceraian, dalam tiga urusan ini kita masih menghadapi masalah serius karena jumlah kasusnya cukup tinggi dibandingkan beberapa Negara lain”. Tegasnya.
Hadir pula dalam acara Sosialisasi di Pondok Cabe tersebut Direktur Bina Ketahanan Keluarga Lansia BKKBN, Erisman, Ssi, M.Si. BKKBN Provinsi Banten, dr. Nurizky Permana Jati. OPDKB Kota Tangsel, dr. Hellen serta Ketua Kopri PC PMII Ciputat, Dewi Fajri. (*)