Jakarta – Pemilihan Ketum PBNU dalam Muktamar PBNU ke-34 memunculkan dua nama kuat, yakni Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf. PPP berharap siapa pun yang menjadi Ketum PBNU akan menjadi ‘orang tua’ bagi ‘anak-anak’ NU.
“Ibarat dalam keluarga, maka NU itu adalah orang tua bagi PPP yang sangat dihormati. Sebagai organisasi yg berstatus ‘anak’, maka kami yang di PPP melihat dinamika NU, termasuk dalam soal kepemimpinan ke depan ibarat dinamika dalam kehidupan orang tua kita, termasuk,” kata Waketum PPP Arsul Sani kepada wartawan, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Pleno Muktamar NU Sempat Memanas, Panitia Sebut Perdebatan Keras Biasa
Pertarungan di pemilihan Ketum PBNU diharapkan PPP tetap menjaga keutuhan NU. Riak-riak yang terjadi selama pemilihan Ketum PBNU, menurut PPP, dapat diselesaikan dengan musyawarah dan pengambilan suara.
“Sebagai anak, PPP berharap bahwa dinamika apa pun, maka keutuhan NU sebagai orang tua terjaga. Dinamikanya terselesaikan dengan musyawarah mufakat dan, kalaupun harus ditentukan dengan proses demokrasi yang lazim, tidak menimbulkan adanya kerenggangan, apalagi perpecahan,” ujar Arsul.
PPP yakin dengan usia panjang dan kebijaksanaan yang selama ini menjadi kultur NU, maka dinamika NU terkait kepemimpinan ke depan akan bisa berakhir dengan baik. PPP tak mempermasalahkan jika nantinya PBNU dipimpin oleh Said Aqil maupun Yahya Staquf.
“Bagi PPP, maka siapa pun yang pada akhirnya diberi amanah oleh ahlul halli wal aqdi untuk posisi Rais Aam dan oleh muktamirin langsung untuk posisi Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, maka tidak ada masalah. Pak Kiai Said Aqil maupun Gus Yahya Staquf merupakan sosok-sosok yang kami yakini baik bagi NU jika mendapat amanah memimpin NU ke depan,” ucap Arsul.
Oleh karena itu, siapa pun nantinya yang menjadi Ketum PBNU, PPP berharap sosok tersebut dapat adil terhadap ‘anak-anak’ NU. Termasuk kepada PPP yang lahir dari NU itu sendiri. Sumber berita: news.detik.com