Home HEADLINE Pengamat Sarankan Suharso Monoarfa Makin All Out Dongkrak Elektoral PPP

Pengamat Sarankan Suharso Monoarfa Makin All Out Dongkrak Elektoral PPP

Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat acara Rapimnas III (Foto : Dok PPP)

Jakarta – Pencapaian Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pemilu 2019 harus jadi catatan agar Ketua Umum Suharso Monoarfa agar lebih all out. Momen PPP yang pernah berjaya di Pemilu 2019 dengan suara 11 juta lebih harus jadi spirit.

Pengamat politik Ujang Komaruddin menyarankan agar Suharso all out untuk mengembalikan kejayaan PPP. Dia mengatakan hasil Pemilu 2019 dengan 4,52 persen atau 6.323.147 harus diperbaiki pada 2024.

Menurut dia, dengan kemampuan manajerial dan pengalaman politiknya, Suharso mampu mengkonsolidasikan kader PPP untuk lebih baik.

“Sebab, tidak ada jalan lain karena 19 kursi atau 4 persen lebih di 2019, menjadi titik rawan yang harus diperbaiki Suharso bersama pengurus dan kader-kadernya. Mereka harus mati-matian berjuang untuk menaikan suara di 2024,” kata Ujang, Rabu, 22 Juni 2022.

Dia mengatakan, kinerja Suharso dan jajaran partai berlambang kabah itu harus lebih ditekan. Sebab, rakyat ingin menilai dan mendukung PPP sebagai partai yang punya sejarah. “Partai Islam tertua, yang tentu eksistensinya harus dijaga. Jangan sampai terjadi ketidaksolidan, tidak bagus, sehingga bisa terlempar dari Senayan,” jelas Ujang.

Dia menekankan peluang PPP untuk lolos Pemilu 2024 masih terbuka. Apalagi, PPP kini berada di poros Koalisi Indonesia Bersatu bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

“Mereka memiliki keunggulan untuk mengusung calon sendiri sangat terbuka lebar karena memenuhi syarat ambang batas presiden atau presidential threshold 20 persen,” tutur Ujang.

Sementara itu, Sekretaris Wilayah (Sekwil) DPW PPP DKI Jakarta Mumtaza Rabbany mengimbau agar semua kader solid bergerak dan berkolaborasi demi persatuan. Mumtaza bilang PPP saat ini dalam langkah positif di bawah kepemimpinan Suharso Monoarfa.

“PPP hari ini tengah bangkit dan mendapat respon positif dari publik,” ujar Gus Najmi, sapaan akrabnya. Terkait desakan yang minta Suharso mundur, ia menilai gerakan itu sebagai gerombolan yang ingin memecah belah PPP. Dia menduga, di balik demo itu justru ada pihak-pihak luar partai yang tak senang dengan langkah positif dan kebangkitan PPP di bawah Suharso Monoarfa.

Pun, dia bilang dalam beberapa momen seperti Rapimnas maupun Musda seperti DPW DKI Jakarta, tak ada satupun nada sumbang yang meragukan kepemimpinan Suharso. Dia mengatakan kondisi PPP sangat kondusif dan on fire menatap 2024.

Dia bilang, mesin partai di DKI Jakarta sedang bekerja keras secara terstruktur, terencana, dan masif sesuai dengan arahan Suharso.

“Soliditas partai dari tingkat pusat sampai ranting tidak goyang, sangat kuat, dan solid, sehingga tidak akan terpengaruh dengan gerakan dari sekelompok oknum yang mengatasnamakan kader partai,” jelasnya.

Sumber: viva

Exit mobile version