Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) kembali menggelar Sekolah Politik untuk para pimpinan struktural PPP. Konsolidasi pemikiran ini dimaksudkan untuk memperkuat ideologi pimpinan partai di tingkat kabupaten/kota.
Kali ini para Ketua dan sekretaris DPC PPP Se Indonesia untuk para Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) mengikuti secara bertahap Sekolah Politik yang dilaksanakan 4-6 Agustus. Sebelumnya sekolah politik juga sudah dilakukan di tingkat pimpinan pusat dan wilayah (provinsi).
Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa mengatakan partai politik merupakan pohon kekuasaan yang memiliki posisi penting untuk kepentingan publik. Apabila suatu pohon itu tumbang, imbuh Suharso, maka runtuhlah harapan-harapan masyarakat yang ingin diperjuangkan oleh partai politik tersebut.
“Saya berharap seluruh pimpinan dan kader partai untuk tidak lengah dan terus memperkuat PPP sebagai partai politik yang telah memiliki cita-cita besar,” kata Suharso dalam keterangan tertulis, Jumat (5/8/2022).
Lebih lanjut, Menteri PPN/Kepala Bappenas tersebut mengingatkan agar kader PPP mampu menginternalisasi ideologi dalam bentuk program kerja dan tindakan nyata di tengah-tengah masyarakat.
“Setelah mengikuti sekolah politik ini, kami harapkan pimpinan DPC PPP agar lebih konkret hadir di tengah masyarakat dan memberikan solusi konkret,” kata Suharso.
Sementara itu, Sekjen PPP Arwani Thomafi menyampaikan bahwa Sekolah Politik untuk Ketua dan Sekretaris DPC PPP se-Indonesia ini dilaksanakan dalam delapan gelombang.
“Alhamdulillah, Sekolah Politik untuk DPC Gelombang I diikuti oleh 120 Peserta. Nanti dilanjutkan gelombang berikutnya sampai gelombang delapan,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut tampak hadir Wakil Ketua Umum Zainut Tauhid Saadi, Wakil Ketua Umum Ermalena, Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi, serta Kepala Sekolah Politik PPP Endin A.J. Soefihara.
Akan hadir menyampaikan materi Ketua Majlis Syariah PPP KH Mustofa Aqil Siraj, Ketua MPP H Muhammad Mardiyono, Waketum Arsul Sani, Lukman Hakiem dan tokoh lain dari Sekolah Politik PPP.