Home BERITA Larangan Jilbab bagi Pramugari, PPP: Garuda Bisa Dianggap Islamofobia

Larangan Jilbab bagi Pramugari, PPP: Garuda Bisa Dianggap Islamofobia

Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI dari PPP Elly Rachmat Yasin menyoroti larangan mengenakan jilbab bagi Pramugari maskapai Garuda. Larangan jilbab bagi Pramugari itu dianggapnya sebagai islamfobia.

“Jangan sampai maskapai Garuda dianggap mengidap Islamofobia. Jilbab pun dianggap sebagai masalah,” kata Elly di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Dia juga mengatakan, larangan mengenakan jilbab bagi Pramugari maskapai Garuda merupakan pelanggaran hak beragama seseorang.

Jilbab bagi perempuan muslim merupakan pakaian yang dapat menutup aurat guna kemaslahatan perempuan dan masyarakat di mana pun berada. Hal itu, kata Elly, tidak terkecuali di tempat kerja.

Legislator PPP dari Dapil Jabar V (Kabupaten Bogor) ini menjelaskan, larangan mengenakan jilbab bagi Pramugari ini memperoleh perhatian publik lantaran Garuda Indonesia merupakan badan usaha milik negara (BUMN).

“Sebagai perusahaan negara mestinya tunduk dan patuh terhadap pancasila dan konstitusi yang melindungi hak beragama setiap warga negaranya,” tegasnya.

Dikatakannya, maskapai Garuda Indonesia sedang dalam situasi sulit. Memerlukan dukungan semua unsur masyarakat untuk kembali bangkit.

“Di tengah situasi keuangan perusahaan yang genting saat ini jangan ditambah aturan kontroversial secamam ini, dikhawatirkan berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat,” urai Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor ini.

Oleh karena itu, Elly berharap manajemen Garuda segera merevisi aturan larangan jilbab bagi pramugarinya. Sebab, jilbab tidak menghalangi orang untuk berkarya dan bekerja.

“Jilbab juga sudah menjadi fashion di kancah internasional sehingga tidak ada alasan untuk melarangnya,” pungkasnya.

Exit mobile version