Jakarta – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Muhamad Mardiono menantang peserta Pendidikan Kader Nasional (PKN) ke-3 Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) untuk menjadi penguasa atau raja di TPS pada pemilu 2024 nanti.
“Saya sangat bangga dan mengapresiasi semangat para kader GMPI yang mengikuti PKN III ini. Tapi saya juga ingin semangat tersebut bisa dibuktikan dan diteruskan oleh para kader GMPI dalam menguasai TPS di 2024 nanti, karena esensi kejayaan pemilu adalah memenangkan suara di TPS,” ungkap Mardiono saat membuka kegiatan PKN ke-III di Hotel Kaisar, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2023).
Mardiono menambahkan, GMPI juga sebagai Banom partai memiliki visi misi menjadi garda terdepan dalam perkederan PPP.
“Demikian juga, para kader GMPI memiliki peranan penting serta harus mampu berkontribusi dalam pembangunan. Saya juga mengapresiasi bahwa GMPI memiliki program yang tidak terlepas dari PPP,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PP GMPI Achmad Baidowi atau Awiek mengatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya saat ini sudah terbentuk di 35 Provinsi dan telah mengirim utusan untuk mengikuti PKN ini.
“PKN sudah digelar ke 3 kalinya, Alhamdulillah GMPI turut hadir sebagai kawah candradimuka perkaderan di PPP. Olehkarena nya dari segi usia peserta PKN ini tidak lebih dari 40 tahun, karena akan menjadi ujung tombak PPP untuk menggaet kalangan anak muda,” katanya.
Awiek mengatakan pada Pemilu 2024 nanti akan didominasi oleh para pemilih muda, khususnya generasi Milenial dan Gen-Z yang mencapai lebih dari 50 persen.
Oleh karenanya ini menjadi tantangan bagi PPP, dan GMPI Siap menerima penugasan untuk menggaet pemilih dari kalangan milenial dan Gen-Z. Insya Allah ketika anak muda diberikan ruang untuk bergerak dan berkreasi, maka target Ketum PPP memperoleh 11 juta suara akan terealisasi dan PPP pasti lolos PT,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Bappilu Nasional PPP Sandiaga Salahuddin Uno yang turut hadir mengatakan GMPI harus menjadi solusi dari setiap permasalahan yang ada di Masyarakat.
“Para kader GMPI harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan, mampu menghadirkan UMKM-UMKM handal yang bisa mengangkat perekonomian masyarakat,” katanya.
