Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjanjikan akan memberikan bantuan modal untuk 17 ribu pesantren di Indonesia secara bertahap. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk perhatian PPP yang terus mendorong peran pondok pesantren dalam pembangunan nasional.
Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi mengatakan pemerintah sangat peduli terhadap pondok pesantren. Hal itu bisa dilihat dari telah disahkannya Undang-undang pondok pesantren atas inisiatif PPP dan menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
“Kini saatnya pondok pesantren dan santri juga perlu berkiprah pada bidang pengembangan ekonomi dan bisnis skala mikro. Nah, PPP melalui perjuangan di legislasi dan eksekutif akan memberikan bantuan modal secara bertahap,” kata Arwani Thomafi, Kamis (7/12/2023).
Hal ini disampaikan Arwani Thomafi saat menyampaikan 17 Program Strategis Kampanye Nasional di hadapan pengurus DPC dan DPW di Jawa Tengah, Rabu (6/12) kemarin.
Arwani Thomafi melanjutkan bantuan modal bagi pondok pesantren juga akan mendorong tumbuhnya santri entrepreneur, baik melalui koperasi pondok maupun usaha mikro yang sudah dirintisnya.
“Sedikitnya 1,7 juta santri ke depannya bisa jadi pengusaha dan mandiri,” ucap Arwani Thomafi.
Arwani Thomafi memaparkan data Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama mencatat, ada 4,37 juta santri yang tersebar di seluruh Indonesia. Para santri itu tersebar di 30.494 pondok pesantren.
Ia menegaskan PPP sangat memperhatikan peningkatan kualitas pondok pesantren dan madrasah yang jumlah cukup besar di Indonesia. Selain itu, PPP juga sangat peduli dengan kesejahteraan guru ngaji.
“Secara regional insentif guru ngaji telah diterapkan di Jawa Tengah era Pak Ganjar Pranowo – Gus Taj Yasin. Nah insentif guru ngaji akan dinaikkan anggaran secara nasional,” ujarnya.
Arwani Thomafi melanjutkan PPP sebagai penyalur aspirasi umat akan terus memperjuangkan hak-hak umat dalam peningkatan pendidikan dan ekonomi. Apalagi berdasarkan riset internal kebutuhan masyarakat saat ini terfokus pada ketersediaan lapangan kerja dan keterjangkauan harga bahan pangan.
“Kami menawarkan tiga agenda kampanye yakni Harga Murah, Kerja Mudah, dan Hidup Berkah. Ketiga agenda tersebut dijabarkan dalam 17 program strategis partai,” tegasnya.