Jakarta – Hasil survei dari Arus Survei Indonesia menyebutkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan lolos ke parlemen pada pemilu 2024 dengan memperoleh 4,2%.
Selain PPP ada tujuh partai lainnya yang juga lolos ke DPR diantaranya PDI Perjuangan (22,1%), Gerindra (17,4%), PKB (10,6%), Golkar (8,4%), PKS (7,9%), NasDem (7,2%), Partai Demokrat (6,7%). Sementara itu PAN masih mendapatkan 3,9%.
Survei dilaksanakan pada 28 November hingga 5 Desember 2023 di Pulau Jawa yang meliputi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur. Survei dilakukan secara tatap muka dengan metode penarikan sampel multistage random sampling.
Dalam survei ini melibatkan 1.200 responden. Margin of error mencapai +- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an, menjelaskan alasan melakukan survei secara khusus dilakukan di Pulau Jawa. Dia mengatakan setengah pemilih di Pemilu 2024 berada di Pulau Jawa.
“Kenapa survei dilakukan di Pulau Jawa? Secara demografi data KPU mengatakan 56% pemilih ada di Pulau Jawa. Pemilih orang Jawa menyebar di seluruh Indonesia,” kata Ali dalam rilis survei ASI bertajuk Peta Elektoral Pilpres 2024 di Pulau Jawa di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).
Menanggapi hal itu Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) optimis suara PPP akan lebih besar dibanding selama ini ditampilkan dalam banyak lembaga survei, sebab terdapat kader dan struktur kuat hingga di daerah yang sering tidak terpotret survei
“Memang hasil survei bukan riil perolehan suara partai di Pemilu 2024 mendatang. Namun setidaknya survei tersebut berguna sebagai hasil penelitian ilmiah untuk bahan evaluasi atas kerja elektabilitas partai politik,” ungkap Awiek.
Berikut elektoral partai versi survei Arus Survei Indonesia:
PDI Perjuangan (22,1%),
Gerindra (17,4%),
PKB (10,6%),
Golkar (8,4%),
PKS (7,9%),
NasDem (7,2%),
Partai Demokrat (6,7%).
PPP (4,2%)
PAN (3,9%)
Perindo (1,7%)
PSI (1,5%),
Partai Buruh (0,5%)
Partai Gelora (0,5%),
Hanura (0,4%),
Partai Ummat (0,3%),
PKN (0,2%), PBB (0,2%),
Partai Garuda (0,1%)