Jember – Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jember gelar pendidikan politik perempuan pada ahad, (25/12/2022). Kegiatan tersebut untuk bekal kepada calon legislatif (bacaleg).
Menurut Ketua Umum WPP PPP Ema Umiyyatul Chusnah, kiprah perempuan di dunia politik tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebab itu dengan pendidikan politik dapat memberikan pengetahuan yang bisa bermanfaat untuk perempuan terjun di ranah publik.
“Keterlibatan dan keberadaan perempuan dalam kontestasi politik pada Pemilu 2024 mendatang, tidak cukup hanya dengan dipandang untuk memenuhi kuota 30 persen,” ungkap dia.
“Adanya perhatian pada perempuan, saatnya perempuan pada Pemilu 2024 harus bisa memposisikan diri tidak hanya memenuhi kuota 30 persen. Tetapi, bagaimana perempuan-perempuan PPP ini bisa (mumpuni) untuk duduk di legislatif. Dari semua tingkatan DPRD kabupaten, DPRD Provinsi, ataupun DPR RI,” imbuhnya.
Dikatakannya, perempuan PPP itu harus mampu bergerak dan bersatu meraih kemenangan. Dan strateginya untuk mencapai itu, yakni memberikan edukasi dan pendidikan. Khususnya pada bacaleg perempuan agar bisa menjadi petarung luar biasa.
“Saat perempuan dipandang sebelah mata. Kita hari ini tidak seperti itu. Kiprah perempuan, ada yang DPR RI perempuan, Gubernur Perempuan, juga ada yang menjabat sebagai bupati ataupun wakil bupati. Perempuan di Legislatif juga lumayan banyak. Meskipun (posisinya) belum memenuhi target perempuan. Sehingga dari sinilah, kita menunjukkan kiprah kita,” tegas Ema.
Disinggung soal penilaian kinerja perempuan di wilayah politik, dengan dicontohkan saat menjadi saksi dalam proses pemilu.
“Perempuan lebih loyalitas dan militansinya lebih luar biasa daripada laki-laki. Karena itu, perempuan lebih istikomah dan tanggung jawab juga lebih amanah saat diberi kepercayaan,” tandasnya.
Sementara Ketua DPC PPP Jember Muhammad Madini Farouq juga menilai bahwa perempuan juga memiliki hak menyampaikan aspirasi dan pendapatnya secara politik.
“Jadi dalam acara Pendidikan Politik Perempuan ini, kita ingin bagaimana perempuan yang tergabung dalam Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) ini, bisa lebih berdaya secara politik. Bahwa dengan kuota 30 persen caleg perempuan harus terpenuhi, maka kita harus siapkan lebih awal soal caleg-caleg perempuan ini,” kata pria yang juga akrab disapa Gus Mamak ini.
Terkait kegiatan yang juga menjadi satu dengan tahapan pemilu terkait launching pendaftaran bacaleg di partai berlambang Ka’bah ini. Menurutnya, untuk kriteria caleg perempuan di PPP, nantinya harus bisa membawa aspirasi perempuan sendiri.
“Jadi bacaleg perempuan tidak hanya ada untuk untuk memenuhi kuota 30 persen. Tapi kalau perempuan punya latar belakang aktifis perempuan, dan juga pejuang-pejuang hak-hak perempuan. Inilah yang harus jadi modal dasar dari caleg perempuan di PPP itu,” tegasnya.
Ia menilai perempuan sebagai tonggak atau pilar partai. Nantinya secara bertahap juga harus mumpuni di bidang politik.
“Setelah dari pendidikan politik perempuan, kemudian dilanjutkan dengan tahapan penjaringan caleg perempuan, selanjutnya pembekalan caleg perempuan yang akan dilakukan di tingkat Jawa Timur. Sekaligus juga akan dibekali, bagaimana caranya untuk penggalangan suara dari kalangan perempuan, itu semua ada tahapan-tahapan yang akan dilalui,” tandasnya