Jakarta – Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PPP, Achmad Baidowi mengatakan pihaknya menilai jumlah tenaga kesehatan saat ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang dibutuhkan. Jumlah tersebut akhirnya membuat tenaga kesehatan belum maksimal memberikan pelayanan ke lebih dari 270 juta jiwa penduduk Indonesia.
“Selain jumlahnya yang masih kecil, juga terdapat kesenjangan jumlah tenaga kesehatan di Jawa dengan luar Jawa. Begitu juga ketimpangan jumlah tenaga kesehatan di perkotaan dengan pedesaan dan daerah terpencil,” jelas Awiek, sapaannya, Rabu (10/1/2024).
“Maka PPP akan meningkatkan jumlah tenaga kesehatan, termasuk dokter dengan cara memberikan 17 ribu beasiswa saat menang di Pemilu 2024. Beasiswa tersebut sekaligus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tenaga medis,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, mengutip data Kementerian Kesehatan kini terdapat 1,26 juta tenaga kesehatan di Indonesia per 4 Januari 2023. Dari jumlah itu, perawat menjadi tenaga kesehatan yang paling banyak, yakni 524.508 orang.
Dari jumlah tersebut diketahui terdiri dari 309.838 tenaga kesehatan yang merupakan bidan, 151.095 dokter, dan 93.652 tenaga kesehatan yang merupakan tenaga farmasi. Ada juga tenaga kesehatan yang merupakan ahli teknologi laboratorium medis (ATLM) dan tenaga kesehatan masyarakat masing-masing sebanyak 49.011 orang dan 47.898 orang.
Selain itu, juga terdapat 30.434 orang berprofesi sebagai ahli gizi. Sementara, tenaga kesehatan yang berprofesi sebagai dokter gigi dan tenaga kesehatan lingkungan masing-masing sebanyak 27.918 orang dan 22.370 orang.
Baidowi melanjutkan jika dihitung rasionya, perawat menjadi yang terbesar, yakni 2 per 1.000 penduduk. Posisinya diikuti bidan dengan rasio sebesar 1,2 per 1.000 penduduk. Kemudian, rasio dokter per 1.000 penduduk sebesar 0,6 orang.
Rasio tenaga farmasi dan ATLM per 1.000 penduduk masing-masing sebesar 0,4 orang dan 0,2 orang. Adapun, rasio ahli gizi, dokter gigi, dan tenaga kesehatan lingkungan menjadi yang terkecil. Ketiganya sama-sama sebesar 0,1 per 1.000 penduduk.
“Nantinya program 17 ribu beasiswa per tahun untuk Dokter dan Tenaga Medis diharapkan mendorong distribusi dokter dan tenaga medis bisa tersebar merata secara adil di seluruh wilayah Indonesia, sehingga tidak ada lagi Puskesmas atau rumah sakit yang mengalami kekurangan dokter dan tenaga medis berkualitas,” jelas Baidowi.
Sekretaris Fraksi PPP DPR RI itu juga menyebut dalam rangka mewujudkan beasiswa 17 ribu beasiswa tersebut DPP PPP akan memperjuangkan anggaran yang berasal dari APBN, yang ditempatkan pada Kementerian keuangan (Beasiswa LPDP dan Beasiswa Unggulan), Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Kesehatan.
“PPP juga akan mendorong pemerintah agar merangkul sektor swasta untuk berpartisipasi dalam pendanaan program beasiswa bagi 17.000 dokter dan tenaga kesehatan setiap tahun,” pungkas Baidowi.