JAKARTA – Hacker yang mengaku berasal dari Brasil telah meretas 28 ribu database Polri dan membagikan data pribadi anggota polisi. Anggota Komisi I DPR Muhammad Iqbal mengatakan, kasus ini menunjukkan keamanan siber Polri masih lemah.
“Security Awareness dan sistem yang dimiliki Polri harus ditingkatkan serta audit keamanan siber Polri harus dilakukan, apalagi lembaga ini sering jadi sasaran peretas,” ujar Muhammad Iqbal di Jakarta, Jumat (19/11/2021).
Anggota Dewan dari PPP ini mengatakan, peretasan situs Polri bukan kali ini saja. Lembaga ini sering menjadi sasaran peretas. Peretasan yang dilakukan beragam, mulai dari pengubahan penampilan atau deface, mengubah menjadi situs judi online, bahkan pencurian database personil.
“Polri harus belajar dari berbagai kasus peretasan yang pernah menimpa institusinya, utamanya peretasan yang dilakukan oleh Hacker asal Brasil baru-baru ini,” harap Sekretaris Fraksi PPP MPR RI ini.
Muhammad Iqbal menduga ada kesamaan dalam kasus peretasan situs Polri ini dengan peretasan situs www.pusmanas.bssn.go.id yang sebelumnya terjadi. Peretasnya memiliki pola yang mirip, yaitu sama-sama mengaku dari Brasil dan akun Twitter yang digunakan untuk mengumumkan peretasan dan membagikan data hasil peretasannya itu memakai nama akun yang mirip.
“Komisi 1 akan mendukung penuh penyelidikan terkait peretasan terhadap lembaga kepolisian ataupun lembaga dan kementerian lainnya,” tegas Iqbal.
“Polri bersama BSSN harus berkolaborasi untuk menyelidiki kasus peretasan 28 ribu data pribadi anggota polisi tersebut. Jika perlu, Polri tidak perlu malu untuk bekerjasama dengan pihak lain,” harapnya.
Sebagai informasi, sejak Rabu (17/11/2021) malam beredar kabar di media sosial yang menyatakan database yang memuat 28.000 personel polisi Indonesia telah dibobol hacker. Informasi itu diunggah salah satu akun Twitter dengan username @son1x666.
Peretas ini mengaku bahwa data yang dibagikan adalah pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan anggota polisi (termasuk tiga orang jenderal), lengkap dengan nama, alamat, pangkat, satuan kerja, tanggal lahir, jenis pelanggaran, nomor hp, dan email.
Akun Twitter @son1x666 sendiri mengeklaim dirinya sebagai bagian dari tim hacker theMx0nday. Ini merupakan kelompok hacker asal Brasil yang sebelumnya meretas dan melakukan deface pada situs BSSN pada beberapa pekan lalu.