Home BERITA GMPI: Dunia Pertanian Tak Boleh Berhenti Berinovasi

GMPI: Dunia Pertanian Tak Boleh Berhenti Berinovasi

Ketua Umum Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (PP GMPI), Achmad Baidowi, menyebutkan bahwa dunia pertanian akan selalu menjadi sektor penting di setiap masa,

JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (PP GMPI), Achmad Baidowi, menyebutkan bahwa dunia pertanian akan selalu menjadi sektor penting di setiap masa, karena pangan akan terus dibutuhkan umat manusia. Ia meminta pelaku sektor pertanian untuk terus berinovasi agar bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi.

Teknologi pertanian akan semakin dibutuhkan seiring makin meningkatnya kebutuhan dan tantangan pangan di masa mendatang. “Pandemi Covid-19 membuka mata kita semua. Membuat kita harus melek mata dengan teknologi digital. Tak terkecuali dengan dunia pertanian,” ungkap Baidowi saat memberi sambutan dalam Webinar Nasional berjudul “Pembangunan Pertanian Pasca Pandemi”, tuturnya, Kamis (27/01/2022)

Menurutnya, dunia pertanian pasca pandemi tidak bisa diterka. Pandemi Covid-19 tidak bisa diprediksi kapan bisa selesai. Namun, yang bisa dilakukan adalah adaptasi dengan kebiasaan baru. Perlu terobosan inovatif di berbagai bidang temasuk dunia pertanian. “Tidak heran jika Presiden Jokowi membuat food estate. Jangan sampai 5-10 tahun ke depan Indonesia mengalami krisis pangan,” tegasnya.

Sementara itu Guru Besar Univeraitas Jember, Achmad Subagio, mendorong GMPI punya Punya Program Ketahanan Pangan Semesta. Menurutnya, ada tiga hal yang bisa dilakukan GMPI, “Pertama, bisa buat lumbung keluarga. Kedua, buat lumbung desa. Terakhir, buat lumbung daerah.”

“Itu bisa didapatkan dari kebun pakarangan dan kebun urban. Orang jaman dulu itu sangat bagus karena disetiap dapur biasanya ada tempat (lumbung) penyimpanan pangan, biasanya berisi beras dan jagung,” jelasnya.

Ia menjelaskan selama pandemi Covid-19 ada masalah mendasar yang dihadapi pangan dan pertanian, serta dampaknya adalah supply chain yang terganggu.

“Ada krisis kesehatan yang memicu pada krisis ekonomi ada juga krisis komoditi yang dialami masyarakat Indonesia. Maka dari itu, saya mendorong GMPI untuk membuat gebrakan untuk mengatasi krisis ketahanan pangan,” tukasnya.

Selain Subagio, acara webinar ini menghadirkan pembicara lainnya yaitu Aunur Rofiq (Paraktisi), Bhima Yudhistira (Direktur Cellios), dan Ema Umiyyatul Chusnah (Anggota Komisi IV DPR RI).

Sumber berita:TRIBUNNEWS.COM,

Exit mobile version