Mungkin sebagian besar dari kamu ada yang belum mengerti, sebenarnya Partai PPP adalah partai apa. Seperti kita ketahui, di Indonesia sendiri ada berbagai macam jenis partai.
Salah satunya seperti Partai Persatuan Pembangunan atau biasa disingkat dengan PPP. Di dalam artikel kali ini kita akan membahas banyak hal tentang Partai Persatuan Pembangunan.
Mulai dari pengertiannya, faktor turunnya Partai Persatuan Pembangunan dari tahun ke tahun hingga ada di titik terendah. Hingga mengembalikan PPP menjadi rumah besar umat islam.
Partai PPP adalah Partainya Umat Islam
Pertama kami akan membahas tentang Partai Persatuan Pembangunan secara umum, sekaligus dengan pengertiannya. Seperti yang sudah dibahas tadi, ada berbagai macam jenis partai di Indonesia.
Salah satunya Partai Persatuan Pembangunan, Partai PPP adalah sebuah partai politik di Indonesia, yang dideklarasikan pada 5 Januari 1937. Partai Persatuan Pembangunan merupakan hasil gabungan dari 4 partai keagamaan.
Yakni PERTI (Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah), NU (Partai Nahdlatul Ulama). Serta PARMUSI (Partai Muslimin Indonesia) dan juga PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia). Yang saat itu diketuai Mohammad Syafa’at Mintaredja.
Partai PPP adalah sebuah partai politik di Indonesia yang telah menyatakan diri sebagai rumah besar umat Islam. Jadi, partai ini terbuka bagi siapapun dari seluruh kelompok atau organisasi manapun.
Titik Terendah Partai PPP
Partai Persatuan Pembangunan atau P3 terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun hingga ada di titik terendah pada pemilu 2019. Berikut ini faktor yang menyebabkan menurutnya partai P3 :
- Gejolak internal partai
Seperti dibahas sebelumnya, Partai PPP adalah partai politik di Indonesia yang menyatakan diri sebagai rumah besar umat islam. Meskipun di awal pendiriannya hubungan antar unsur di internal P3 terlihat solid.
Terlihat pada masa keemasan P3 pada tahun 1977 hingga 1982. Namun setelah itu kehidupan internal di sana mengalami pergolakan selama beberapa kali. Peristiwa pertama yang menjadi pergolakan.
Ialah kebijakan de nu isasi, peristiwa penyingkiran tokoh-tokoh penting NU dari kepengurusan P3 dari pusat hingga ranting. Peristiwa tersebut terjadi ketika ketua umum P3 dijabat Djaelani Naro.
Dampak dari adanya kebijakan tersebut, hampir seluruh tokoh NU menyatakan akan keluar dari P3. Pasca reformasi gejolak tersebut masih berlangsung, bahkan sering terjadi di era suksesi kepemimpinan.
- Pilihan politik
Memang, mereka menganggap bahwa Partai PPP adalah rumah besar umat Islam. Tetapi sayangnya, partai ini mengelami penurunan terus menerus puncaknya tahun 2019. Faktor berikutnya yang mempengaruhi adalah karena pilihan politik.
P3 sebagai partai yang berbasis Islam justru beberapa kali kehilangan suara umat islam disebabkan karena pilihan politik partai tersebut. Di Jakarta suara P3 anjlok untuk DPR RI.
Dari sebelumnya meloloskan 1 kader di pusat pemilu 2019, tidak memperoleh kursi di DPR RI. Bahkan di tingkat DPRD Provinsi jauh lebih parah, dari kehilangan 9 kursi menjadi 10 kursi.
Hal tersebut disebabkan karena pilihan politik P3 pada pilgub DKI lalu. Mayoritas umat islam yang menjadi pemilih P3 kecewa dan mulai meninggalkan P3. Hal tersebut imbas dari pemilihan pilpres.
Partai PPP adalah Rumah Besar Umat Islam
Tadi kita telah membahas tentang pengertian P3 atau Partai Persatuan Pembangunan secara lengkap. Serta beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan partai tersebut pada pemilu tahun 2019.
Seperti dibahas sebelumnya Partai PPP adalah partai politik di Indonesia yang menyatakan diri sebagai rumah besar umat islam. Pada saat P3 sedang mengalami penurunan suara.
Ada sedikit rasa optimis di hati beberapa pendukungnya, saat beberapa kader P3 memenangkan pilkada. Dan berhasil menduduki jabatan di beberapa provinsi seperti di Jawa Tengah, Sumbar dan Jawa Barat.
Meskipun sudah dihantam oleh berbagai macam konflik serta masalah internal P3. Tetapi beberapa pendukungnya tetap berkeyakinan bahwa suatu saat P3 bisa kembali menjadi partai Islam terbesar di Indonesia.
Serta bisa kembali menjadi rumah besar umat islam. Beberapa orang berpendapat, sebagai rumah besar umat Islam, sebaiknya P3 tidak meletakkan diri pada 1 organisasi Islam saja.
Namun harus mengakomodir semua, sebab hal ini pernah dilakukan partai lain seperti Partai lainnya dengan Muhammadiyah, NU. Dengan lebih bersifat terbuka, mudah bagi P3 untuk menggaet suara NU.
P3 sebagai rumah besar umat islam harus mengakomodir seluruh golongan umat muslim. Dari berbagai macam latar belakang serta organisasi, seperti Persis, NU, Muhammadiyah dan lain sebagainya.
Hal kecil yang perlu dimulai ialah menjalin komunikasi dengan berbagai organisasi Islam. Untuk meyakinkan kepada mereka bahwa P3 ialah rumah besar umat islam yang menjadi aspirasi serta perjuangan umat Islam.
Jadi kini, kamu sudah mengerti banyak hal tentang Partai Persatuan Pembangunan, mulai dari pengertiannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunannya serta julukan Partai PPP adalah rumah besar umat islam.