Jakarta – Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan NU harus mengedepankan kepentingan nasional dan enggan NU hanya dimonopoli oleh PKB. PPP mendukung sikap Gus Yahya tersebut.
“Sikap dan komitmen Gus Yahya yang seperti inilah sikap pengejawantahan Khittah NU yang asli. Kami rindu dan menyambut baik dengan komitmen seperti ini,” kata Sekjen PPP Arwani Thomafi, Kamis (30/12/2021).
Dia menyebut dari segi tingkat spiritual, NU di atas kepentingan politik. Menurutnya, menjadikan NU dimonopoli dengan kepentingan politik justru mengerdilkan marwah ormas Islam tersebut.
“Maqam NU jauh di atas partai politik. Menjadikan NU untuk diposisikan terkooptasi parpol adalah upaya mengkerdilkan NU itu sendiri,” ujar dia.
Arwani mendukung sikap Gus Yahya agar NU dapat fokus memberdayakan jamaah demi kemandirian NU. Lebih lanjut, dia menyatakan siap bekerja sama dengan NU dalam agenda keumatan.
“Maqam NU jauh di atas partai politik. Menjadikan NU untuk diposisikan terkooptasi parpol adalah upaya mengkerdilkan NU itu sendiri,” ujar dia.
Arwani mendukung sikap Gus Yahya agar NU dapat fokus memberdayakan jamaah demi kemandirian NU. Lebih lanjut, dia menyatakan siap bekerja sama dengan NU dalam agenda keumatan.
“Sikap ini patut didukung oleh semua pihak agar NU fokus dalam pemberdayaan Jamaah dan penguatan Jam’iyyah untuk kemandirian NU. Dalam konteks ini, PPP siap bekerja sama dengan NU dalam mewujudkan agenda keumatan,” kata dia.
Senada, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menyambut baik pernyataan Gus Yahya tersebut. Dia menyebut Gus Yahya mengembalikan PBNU ke khittahnya sebagai organisasi keagamaan, bukan organisasi politik.
“Itu lah yang kami sampaikan dan kami harapkan sejak sebelum muktamar NU digelar bahwa NU itu, siapapun Ketum PBNU, memang harus berada di atas semu kader-kadernya, baik yang ada di parpol atau di golongan lain. Tidak boleh NU terkontaminasi atau bahkan terkooptasi parpol tertentu, atau kasarannya bahkan ada yang bilang justru NU jangan sampai menjadi alat politisasi partai politik, apa lagi terkesan menjadi benumnya partai, tidak boleh,” kata Achmad Baidowi atau Awiek saat dihubungi, Kamis (30/12/2021).
Awiek menyebut Gus Yahya ingin menegaskan posisinya berada di atas semua golongan politik. Dia menilai Gus Yahya hendak mengembalikan NU sesuai khittahnya sebagai organisasi keagamaan.
“Ini saya menyambut baik karena sejatinya kader NU itu ada dimana-mana, di parpol manapun. Ini sekaligus menegaskan bahwa posisi Gus Yahya ingin menegaskan dirinya berada di atas semua kelompok, menegaskan berada di semua partai politik boleh berada di NU bahwa kader NU ada dimana-mana dan diayomi,” ucapnya.
“NU kembali ke khittahnya sebagai organisasi keagamaan yang tidak terkontaminasi oleh urusan politik praktis. Bagus saya kira posisi Gus Yahya ini untuk kembali menegaskan kembali jati diri NU sebagai organisasi Jam’iyah, bukan organisasi politik,” lanjutnya.
Kemudian, Awiek menyebut masyarakat bisa menilai sendiri apakah PKB selama ini menjadikan NU alat politik atau tidak. Menurutnya itu jelas terlihat di tagline kampanye PKB selama ini.
“Ya saya kira publik sudah bisa menilai dan di beberapa tagline kampanye-nya bisa dilihat, kami tidak bisa dalam konteks mengomentari tapi biarkan lah publik menilainya,” jelasnya