Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal, menyatakan pihaknya terus berupaya memperjuangkan kesejahteraan para pelaku seni tradisional di tanah air.
Hal itu sebagai wujud kepedulian partainya bagi penggiat seni yang terdampak pandemi. Demikian disampaikan Illiza saat mengisi talkshow BISA Fest di Pantai Lhoknga, Aceh Besar, Kamis (17/3/2022).
“Ini sebagai bentuk keprihatinan atas macetnya pendapatan para seniman saat pandemi. Selain harga jasa dan produk yang dinilai murah, seniman tradisi juga telah kehilangan pangung,” kata Illiza dalam keterangannya, Jumat (18/3/2022).
Illiza menilai, perhatian pemerintah terhadap seniman tradisi sangat minim, terlebih di saat masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Akibatnya, tak sedikit para seniman tradisi yang terpaksa menjual alat musiknya demi membiayai kebutuhan hidupnya.
Illiza mengaku jika dirinya pernah menyampaiakan permasalahan yang dihadapi para pelaku seni tradisional di tanah air dalam rapat kerja DPR RI.
Di kesempatan itu, ia mengaku sudah meminta pemerintah agar memberikan dukungan penuh bagi para pelaku seni di Indonesia.
“Seharusnya mulai saat ini pemerintah harus memberikan dukungan penuh bagi para pelaku seni tradisional, mengingat jasa mereka dalam melesatarikan kesenian dan budaya Indonesia, selain juga menjadi mata pencahariannya,” ujarnya.
Untuk itu, Ketua DPP PPP ini mendorong pemerintah menyalurkan bantuan dan memperbanyak event yang dapat memperbaiki kondisi mereka.
Pasalnya, seniman tradisi memiliki kontribusi besar melestarikan kesenian etnis di tengah globalisasi yang mendorong terjadinya asimilasi kebudayaan.
“Kesenian harus selalu dilestarikan, misalnya tarian dan musik tradisional harus terus dilestarikan. Apalagi anak-anak muda sekarang ini semakin jauh dari kebudayaannya sendiri, mereka banyak terpengaruh budaya asing lewat media sosial,” ujar Illiza.
Untuk membantu para seniman tradisi, Fraksi PPP melalui Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dikatakan terus berupa mengelar event untuk mengeliatkan kembali perekonomian.
“Di antaranya dengan kampanye Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) di kawasan destinasi wisata yang ada di Aceh. Tentu festival ini akan melibatkan para seniman tradisi,” tandasnya.
Ia juga berharap destinasi wisata, perhotelan dan pelaku ekonomi kreatif konsisten menjaga lingkunganya tetap bersih, indah, sehat dan aman, serta mempromosikan kesenian tradisi di tengah masyarakat agar kesenian ini tetap lestari.