Jakarta – Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI Achmad Baidowi menolak impor daging sapi dan kerbau. Ketimbang mengimpor, menurutnya pemerintah lebih baik menyerap daging sapi dan kerbau dari peternak dalam negeri.
“Kebijakan impor daging kerbau dan sapi yang tetap digulirkan pemerintah, setidaknya mengabaikan dua hal yang bisa merugikan masyarakat dari aspek kesehatan dan usaha peternak,” jelas Awiek, sapaan akrabnya, Rabu (30/11/2022).
Dikatakannya, impor daging kerbau yang masuk ke Indonesia itu mengakibatkan tekanan kepada peternak sapi kecil di dalam negeri. Dengan masuknya daging itu, otomatis harga sapi menjadi lebih rendah.
“Tentu dengan impor daging sapi dan kerbau, peternak dalam negeri mengalami kerugian,” jelas Awiek dalam Seminar Fraksi PPP DPR RI dengan tema “Swasembada Daging Sapi: Realistis atau Utopis” digelar di Gedung Nusantara I DPR RI.
Awiek menyebut Indonesia mengimpor lebih banyak daging sapi pada 2021 dibanding tahun sebelumnya. Impor sapi tahun 2020-2021 naik 22,4%.
Dikatakannya, pertumbuhan sapi lokal yang hanya 3% akibat terhalang oleh skema impor. Sementara kebutuhan daging 696,950 ton.
Pasokan DN 415.000 ton, impor 281.000 ton.
“Kalau ini diteruskan maka ketergantungan impor akan selalu tinggi dan nasib peternak tidak berkembang,” terang anggota Komisi VI DPR RI ini.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PPP Asep Ahmad Maosul Affandy menyebut pemerintah belum optimal mendukung peternak lokal sehingga menyebabkan tidak kompetitifnya produk hewan lokal dibanding impor. Akibatnya, pembangunan sektor peternakan belum memperoleh hasil yang diharapkan.
“Sebab itu kami mendorong adanya sinergitas seluruh pemangku kepentingan untuk merumuskan langkah konkrit dan komprehensif untuk mengatasi persoalan di bidang peternakan,” katanya.
Menurut dia, sektor peternakan memiliki peranan penting dalam mewujudkan bangsa yang sejahtera dalam bidang perekonomian. Oleh karenanya, perlu peningkatan produktivitas komoditas peternakan melalui peningkatan kapasitas peternak untuk penerapan teknologi yang lebih unggul dengan mengembangkan varietas unggul spesifik lokasi.
“Peternakan menjadi salah motor penggerak pembangunan khususnya di wilayah pedesaan. Sektor peternakan mampu mengambil peran dalam penyerapan lapangan pekerjaan di perdesaan, sebabnya perlu melakukan perbaikan tata kelola berternak dan teknologi peternakan secara menyeluruh,” tegasnya.
Hadir pada kegiatan Seminar Fraksi tersebut sebagai Keynote Speaker Achmad Baidowi (Sekretaris Fraksi PPP DPR RI), sebagai pemateri adalah KH. Asep Ahmad Maosul Affandy (Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PPP), Nasrullah (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI), dan Arief Prasetyo Adi (Kepala Badan Pangan Nasional. Moderator seminar Asban (Tenaga Ahli DPR RI Fraksi)