Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta memperingati hari lahir (harlah) ke-50 di salah satu pondok pesantren kawasan Jakarta Selatan, Senin (13/3).
Adapun alasan memilih ponpes menjadi tempat peringatan harlah untuk mengembalikan tradisi partai yang merupakan warisan para ulama. “Saya mewakili Pak Mardiono selaku Ketua Umum PPP sesungguhnya dalam rangka harlah di Pondok Pesantren Nurul Amanah ini bagaimana kami bisa kembali hadir di tengah kiai,” ujar Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi.
Dia pun berharap dengan adanya momen itu, PPP DKI Jakarta bisa bangkit kembali pada Pemilu 2024. Dalam peringatan harlah kali ini turut hadir Menparekraf Sandiaga Uno sebagai pemateri dialog interaktif dengan judul pengembangan ekonomi kreatif di pesantren. “Kami di sini juga hadir bersama Pak Sandiaga. Karena PPP juga sedang menginventarisasi pemimpin bangsa di 2024, salah satunya Pak Menteri yang berprestasi ini,” ujarnya.
Sandiaga pun menanggapi banyaknya teriakan dari para peserta Harlah yang memintanya menjadi presiden. Menurutnya, aspirasi tersebut ditunjukan kepada para pimpinan partai politik yang memiliki wewenang.
“Sekali lagi, memang ini aspirasi yang akan disampaikan ke pimpinan partai politik. Kami tidak boleh mengambil ruang yang bukan wewenangnya. Karena ini wewenang partai politik,” ujar Sandiaga.
Sandiaga menambahkan dengan hadirnya dia di tengah partai berlambang Kabah pun dinilai sebagai langkah konsolidasi dan komunikasi jelang kontestasi politik. “Saya sudah koordinasi kepada teman-teman di pimpinan parpol, ini langkah konsolidasi dan komunikasi yang harus dilakukan secara aktif untuk menghadapi tahapan akhir kontestasi itu,” ujar dia. (*)