Jakarta – Sekjen PPP Arwani Thomafi (Gus Arwani) mengenang proklamator Soekarno sebagai aktor penting dalam pendirian RI. Menurutnya, Bung Karno berhasil menciptakan format negara Indonesia sebagai negara berketuhanan.
Dia menjelaskan Soekarno ikut berkontribusi pada berbagai momen penting, seperti rapat Badan Penyelidik Usaha Penyelidik Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Proklamasi hingga Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Dia juga mengatakan Bung Karno menjadi salah satu tokoh yang mengharmonikan antara kebangsaan dan keislaman. Sehingga menghasilkan rumusan tentang agama dan negara yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945.
Rumusan itulah yang menjadikan keunikan Indonesia yang bukan negara agama juga bukan negara sekuler.
“Bung Karno berhasil mengharmonikan gagasan kebangsaan dan keislaman, sehingga melahirkan format negara bangsa yang bukan negara agama juga bukan negara sekuler, tetapi Indonesia menjadi negara berketuhanan,” ujar Gus Arwani, Sabtu (24/6/2023).
Hal tersebut ia sampaikan di sela-sela puncak Peringatan Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Gus Arwani pun merinci sejumlah peristiwa penting yang menjadi bukti Soekarno mampu berdiri di tengah, dengan mencari titik temu antara para pihak untuk kepentingan yang lebih luas.
Menurut dia, pidato Bung Karno 1 Juni 1945 yang menjadi penanda kelahiran Pancasila, kesepakatan Piagam Jakarta 22 Juni 1945, pengesahan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945 serta Dekrit Presiden pada 7 Juli 1959 menjadi momen krusial sekaligus penting atas perjalanan bangsa Indonesia.
“Di momen itu Bung Karno memiliki peran sentral sebagai perajut tenun kebangsaan dan keislaman sehingga semua pihak dapat menerima dan mementingkan kepentingan yang lebih luas,” tuturnya.
Dia berharap peringatan Bulan Karno yang digelar saat ini memiliki makna strategis untuk memastikan proses politik melalui Pemilu 2024 mendatang, serta dapat semakin memperkuat nilai kebangsaan dan fondasi negara Indonesia sebagaimana rumusan para pendiri bangsa terdahulu.
“Peringatan Bulan Bung Karno ini diharapkan menjadi pengingat kita sebagai bangsa tentang cita-cita para pendiri bangsa khususnya Bung Karno,” kata Gus Arwani.