Jakarta – Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) DPR RI dengan tegas menyuarakan perlunya pengakuan dan penghargaan yang lebih besar terhadap peran guru ngaji di Indonesia.
“Oleh karena itu, kami Fraksi PPP mengusulkan agar pemerintah mempertimbangkan pemberian insentif kepada para guru ngaji melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024,” jelas Sekretaris Fraksi PPP Achmad Baidowi atau Awiek.
Dikatakannya, guru ngaji, ustaz atau ustadzah memiliki peran yang signifikan dalam membentuk karakter dan moral generasi muda Indonesia. Mereka tidak hanya mengajarkan pengetahuan agama, tetapi juga mendidik siswa-siswi tentang nilai-nilai kebaikan, ketaqwaan, dan toleransi.
“Upaya para guru ngaji dalam memperkuat pondasi agama dan etika di tengah masyarakat merupakan kontribusi penting untuk membangun Indonesia yang berkeadilan, harmonis, dan sejahtera,” katanya.
Meskipun peran mereka sangat penting, kata Awiek, guru ngaji seringkali belum mendapatkan pengakuan dan apresiasi yang layak secara finansial. Banyak di antara mereka mengalami keterbatasan ekonomi dan tidak memiliki akses yang memadai terhadap manfaat sosial dan jaminan keuangan.
“Inisiatif pemberian insentif ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi tersebut dan memberikan dorongan kepada para guru ngaji agar terus berdedikasi dalam menjalankan tugas mulia mereka,” tegasnya.
Selanjutnya, Aweik juga mengapresiasi Kementerian Agama RI yang menyiapkan dana Rp324 miliar untuk 216.461 orang guru di seluruh Indonesia. Dana tersebut akan disalurkan sebagai Tunjangan Insentif bagi Guru Bukan Pegawai Negeri pada RA dan Madrasah Tahun 2023.
“Namun untuk insentif guru ngaji, pemerintah masih belum memberikan banyak perhatian. Kebijakan sejumlah pemda yang sudah mengalokasikan APBD untuk insentif guru ngaji layak untuk di tingkatkan dalam skala nasional melalui APBN,” papar Ketua DPP PPP ini.
Ditambahkannya, Fraksi PPP juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama dan pelatihan bagi guru ngaji. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Agama, perguruan tinggi agama, dan lembaga terkait lainnya.
“Kami berharap dapat meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme para guru ngaji, sehingga mereka dapat memberikan pengajaran yang lebih baik kepada generasi muda,” tandasnya.