Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Elly Rachmat Yasin meminta PT Pertamina (Persero) untuk memperkuat mitigasi atasi potensi kebakaran kilang minyak. Permintaan legislator PPP ini menyusul kembali terjadi kebakaran kilang minyak milik Pertamina di Balikpapan, Minggu (15/5/2022).
“Kebakaran kilang minyak milik Pertamina di Balikpapan tersebut menunjukkan masih lemahnya antisipasi maupun deteksi dini terhadap penyebab kebakaran,” ujar Elly Rachmat Yasin di Jakarta, Senin (16/5/2022).
Akibat kebakaran kilang minyak milik Pertamina tersebut menewaskan satu orang. Selain itu, lima orang dilaporkan dalam keadaan luka-luka.
Menurutnya Elly, kebakaran kilang minyak Pertamina itu bisa tidak terjadi jika dilakukan pengawasan yang ketat dengan pengamanan berlapis.
Dikatakan Elly, anggota Komisi VI DPR RI akan mendalami masalah berbagai kebakaran kilang minyak milik Pertamina dalam Panitia Kerja (Panja) BUMN Energi. Panja juga akan memberikan masukan kepada pemerintah dan Pertamina terkait pentingnya pengamanan BBM dalam negeri.
“Peristiwa kebakaran ini mengganggu semangat bersama antara Komisi VI DPR RI dengan Pemerintah, dalam hal ini PT Pertamina, dalam membangun kapasitas kilang minyak untuk kedaulatan berenergi,” jelasnya.
Menurut legislator PPP ini, pembangunan kilang minyak sangat dibutuhkan. Pasalnya, kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia terus meningkat.
“Pada 2030 nanti kebutuhan BBM dalam negeri naik menjadi 1,5 juta barel per hari. Sedangkan kilang minyak yang ada hanya memproduksi sekitar 729 ribu barel per hari,” jelasnya.
“Peningkatan kebutuhan BBM akan dipenuhi dengan dua acara, yaitu peningkatan produksi dan kapasitas kilang dalam negeri, atau kita impor terus? Nah, pembangunan kilang dengan sendirinya akan mengurangi impor BBM,” lanjut Elly.
Itulah mengapa, tegas Elly, Pertamina harus menjaga kilang minyak dengan baik. Terlebih, beberapa kali kebakaran kilang minyak milik Pertamina terjadi dalam setahun ini.
Sebelumnya, kilang minyak Pertamina di Balikpapan juga terjadi pada 4 Maret 2022. Kebakaran kilang minyak di Cilacap pada 13 November 2021 dan 11 Juni 2021.