Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memandang perlu ada gerakan bersama untuk menuntaskan problem tengkes atau stunting. Kendati siap berpartisipasi namun PPP menyarankan agar gerakan itu tak melibatkan partai politik.
“PPP dengan struktur yang dimiliki sampai tingkat desa, kami siap jika dilibatkan dalam penanganan stunting ini. Tapi untuk menghindari kesan politis menjelang tahun politik, maka sebaiknya partai politik tidak perlu dilibatkan,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Jember Madini Farouq, Rabu (1/2/2023).
Gerakan bersama penanganan tengkes ini cukup melibatkan TNI, Polri, perguruan tinggi, organisasi sosial kemasyarakatan, dan organisasi kepemudaan yang ada. “Ini untuk menghindari kesan politik menjelang tahun politik 2024,” kata Madini.
Gerakan bersama ini, menurut Gus Mamak, sapaan akrab Madini, sebaiknya dikomandani langsung oleh Bupati Hendy Siswanto. “Ini seperti zaman Bupati MZA Djalal untuk menuntaskan buta huruf ketika itu yang melibatkan semua komponen dan stakeholder,” katanya.
PPP prihatin melihat data dan angka kasus tengkes di Kabupaten Jember. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, prevalensi balita stunted (tinggi badan menurut umur) di Jember mencapai 34,9 persen. Dinas Sosial Kabupaten Jember, mencatat berdasar data Februari 2022 ada 30.244 jiwa balita yang berpotensi mengalami tengkes.
“Perlu menjadi perhatian dan kepedulian kita semua untuk mengatasi persoalan ini Tentunya dengan melakukan program yang bersinergi, bnerkolaborasi, dan berakselerasi, dengan melibatkan semua pihak, Bupati Jember mencanangkan tahun 2023 sebagai tahun Jember bebas stunting,” kata Gus Mamak.
Sebagai salah satu partai pengusung Hendy saat pilkada, PPP mengingatkan slogan kampanue ‘Sinergi, Kolaborasi, dan Akselerasi’. “Penyelesaian persoalan stunting harus disinergikan dan dikolaborasikan dengan semua komponen di Kabupaten Jember, baik dari unsur pemerintah daerah, pemerintah kecamatan, dan desa. serta melibatkan organisasi sosial kemasyarakatan seperti NU, Muhammadiyah, PKK dan kader posyandu,” kata Gus Mamak.
Gus Mamak percaya,. masalah tengkes di Kabupaten Jember bisa teratasi tahun ini dengan Bupati Hendy sebagai komandannya. “Kami sepakat dengan PKB dalam hal memperjuangkan dan memikirkan kepentingan rakyat. Kalau bahasanya elit politik di Jakarta, demi kepentingan bangsa dan negara dan demi kepentingan rakyat kita bisa saling Sinergi dan bekerja sama,” katanya.
Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga meminta Bupati Hendy Siswanto menjadi panglima gerakan bersama penanganan stunting alias tengkes dan jambanisasi di Kabupaten Jember. “Ayo dalam rentang setahun ini, kita bersama-sama mengurusi MCK (jamban) dan stunting dengan target. Kalau seratus persen butuh waktu, tapi harus ada progress. Saya yakin bisa,” kata Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaidi.