Kalsel – Di sisa waktu kampanye jelang Pemilu 2024, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengunjungi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kedatangannya ke Kalsel ini dijadikan sebagai salah satu ikhtiar kemenangan bagi partai berlambang Kabah dengan mengunjungi makam para wali dan makam pahlawan yang ada di Kalsel.
Destinasi pertama, Muhamad Mardiono mengunjungi makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Kemudian dilanjutkan berziarah ke makam K.H. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau yang akrab disapa Guru Sekumpul.
Lalu, yang terakhir ziarah ke makam pahlawan sekaligus mantan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Kalsel, Brigjen TNI (Purn) Hassan Basry.
“Saya telah melakukan ziarah. Bagaimana Brigjen Hassan Basry ini pernah menjabat sebagai ketua DPW pada tahun 1982 dan PPP di Kalsel menang Pemilu saat itu,” ujar Muhamad Mardiono usai melakukan ziarah di Makam Pahlawan Brigjen TNI (Purn) Hassan Basry, Kabupaten Banjar, Kalsel, Kamis (1/2/2024).
Pimpinan partai berlambang Kabah ini menyebut, kehadirannya ke makam para wali merupakan bentuk mengenang jasa sekaligus ikhtiar politik spiritual.
“Kita ingin mengenang jasa beliau yang telah ikut membesarkan PPP. Partai kami sendiri telah melakukan perjuangan melalui berbagai upaya baik konseptual dan spiritual salah satunya ini, kemudian yang terakhir berserah diri kepada Allah,” ungkapnya.
Tambah Semangat
Sementara, Mantan Gubernur Kalsel sekaligus Ketua Tim Pemenangan Capres dan Cawapres Ganjar-Mahfud Wilayah Kalsel, Rudy Arifin mengaku kedatangan Mardiono ke Kalsel dapat menambah semangat perjuangan di Pemilu 2024.
“Karena yang datang ketua umum, tentu akan menambah semangat bagi kita untuk kemenangan PPP sekaligus pasangan Ganjar-Mahfud,” kata Rudy.
Dia pun menambahkan, kunjungannya ke makam wali untuk berziarah bersama Muhamad Mardiono merupakan usaha rohani dalam Pemilu 2024.
“Karena usaha bukan hanya fisik tapi rohani, maka kita berjuang dan berdoa mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan bagi PPP untuk pencapaian target elektabilitas di atas 4% (parliamentary threshold),” pungkasnya.