JAKARTA – Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) minta Menteri Erick Thohir tingkatkan peran BUMN dalam pemerataan ekonomi, khususnya di sejumlah daerah yang selama ini tertinggal seperti Papua dan lainnya.
Harapan ini misalnya disampaikan Kader PPP dari Kabuapten Boven Digul Papua Bakri Muhammadiyah dalamacara Workshop DPR Provinsi, Kabupaten/Kota Fraksi PPP seluruh Indonesia yang dihadir Erick di Hotel Grend Paragon Jakarta, Senin, (29/11/2021).
“Kami di Papua misalnya, butuh pemerataan pembangunan dari semua sektor, khususnya dalam bidang energi, subsidi BBM, BBM non subsisi dan BBM satu harga sekarang saya tidak tahu perkembangannya seperti apa, BBM bersubsidi sudah langka, yang banyak kita temui sekarang adalah BBM non subsisi, sebab itu kami meminta kejelasan program pemerintah terkait ini?”
ungkapnya Ia juga berharap dalam pembangunan pemerintah memperhatikan papua karena ini akan berdampak terhadap taraf hidup masyarakat yang lebih baik khusunya di papua.
Hal yang sama juga diungkapkan Muhammad Taufik dari muara jambi, yang memeprtanyakan PTPN di muara Jambi saat ini selalu mengalami kerugian, sebab itu ia meminta Erik Thohir selaku Menteri BUMN untuk melakukan terobsosan kebijakan agar PTPN dimuara jambi tidak merugi lagi.
“Ini penting untuk meningkatkan dan mensejahterkan masyarakat, karena kalau PTPN selalu merugi secara tidak langsung akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya dimuara jambi,”
jelasnya Menanggapi hal tersebut Erick mengatakan, untuk kebijakan BBM adalah kebijakan internasional yang harus memakai RON minimal 91, yaitu energi hijau yang harus diterapkan di dunia.
“Harus menekan dari pengotoran udara. kedepan kita kan menggunakan energi RON 91 dan itu pasti pemerintah akan melakukan subsidi tepat sasara kemasyarakat,”
jelasnya Dikatakan Erick untuk PTPN saat ini sedang melakukan restrukturisasi, untuk PTPN 6 yang ada di muara jambi sedang kita lakukan kajian mendalam, karena di PTPN 6 itu ada kelap sawit, Teh dan karet.
Mungkin dari ketiga tersebut untuk muara Jambi yang lebih cocok adalah kelapa sawit, ini lebih berpotensi ketimbang Karet dan teh,
ungkapnya Tambah Erick Kementerian BUMN sedang melakukan melakaukan pembenahan secara meneyeluruh ditubuh BUMN, harapannya keberadaan BUMN dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.