Jakarta – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengatakan akan menghimpun suara arus bawah terkait sosok calon presiden (capres) yang akan diusung kelak.
“Ya kita sekarang kita ini sedang merangkum juga dari suara-suara arus bawah, tentu nanti ada mekanisme-nya partai ini,” ujar Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (25/20/2022).
Mardiono mengatakan, suara arus bawah tersebut seperti tokoh ulama termasuk para kader. Selain itu, pihaknya juga akan menggodok aspirasi dari para pengurus PPP dalam agenda Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada awal tahun 2023.
“Baru nanti kita ambil keputusan, tapi sekali lagi bahwa sering saya sampaikan di berbagai kesempatan PPP terikat dengan KIB, kenapa? Karena kita memang tidak bisa sendiri karena perolehan PPP di 2019,” katanya.
Walaupun begitu, Mardiono mengatakan bahwa PPP akan memilih tokoh yang mempunyai elektabilitas tertinggi. Hal ini bertujuan supaya PPP juga turut mendapatkan efek elektoral dari pengusungan tokoh tersebut.
“Kalau saya berpikir, saya mau mendapatkan efek elektoral tetapi dari yang rendah kan kurang rasional, ya tentu saya mendapatkan pilihan dari tokoh-tokoh yang mendapatkan survei atau nilai-nilai yang tinggi,” ujarnya.
Oleh karena itu, Mardiono memastikan PPP tidak akan berpolitik secara membabi buta karena mesti mengedepankan rasionalitas dalam mengusung sosok capres.
“Itu lah Insya Allah pikiran-pikiran politik PPP yang akan mengedepankan hitung-hitungan yang rasional, juga artinya tidak berpolitik ini membabi buta,” katanya.