Ketum PPP: RI Butuh Transformasi Ekonomi Agar Jadi Negara Maju di 2045

JAKARTA – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyebut transformasi ekonomi harus dilakukan untuk mewujudkan visi Indonesia maju pada 2045 dan mengeluarkan negara ini dari status middle income country atau negara berpendapatan menengah.

Hal ini disampaikan Menteri PPN/Kepala Bappenas itu dalam kegiatan Webinar Series Pra Kongres Ekonomi Umat II Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2021 dengan tema “Arah Kebijakan Pembangunan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi”, Rabu (10/11/2021).

“Kita ingin menjadi negara maju pada 2045, yakni pada 100 tahun Indonesia merdeka yang telah didesain oleh Bappenas. Setidaknya kita ingin keluar dari tekanan negara middle income yang disebut dengan jebakan tingkat pendapatan menengah,” tuturnya.

Namun demikian, visi besar menjadikan Indonesia negara dengan pendapatan tinggi (high income) dan high economic country pada tahun 2045 terkoreksi lantaran terdampak pandemi Covid-19 yang melanda negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

Menurutnya, saat ini Indonesia memerlukan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, agar syarat pertumbuhan ekonomi sebesar 6% untuk mewujudkan visi Indonesia maju dan negara berpendapatan tinggi pada 2045 nanti tercapai.

Untuk itu, Bappenas dikatakan telah menawarkan strategi yang diperlukan dalam melakukan transformasi ekonomi Indonesia kedepan. Pertama, terang Suharso, sumberdaya manusia harus meningkat dari human development index ke human capital index.

Strategi kedua, yakni mendorong produktifitas pada sektor ekonomi, industrialisasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bisa menangkap kompleksitas ekonomi. Pada saat yang sama modernisasi pertanian juga harus dilakukan.

“Strategi ketiga adalah ekonomi hijau. Kita sudah mendesaian Indonesia zero emisi pada 2050 atau 2060. Kalau kita hitung mulai dari sekarang sudah dekat, tinggal 28 tahun,” terangnya.

Lebih lanjut Suharso menjelaskan, transformasi ekonomi akan dibarengi dengan transformasi digital yang kini tengah disiapkan, salah satunya proyek telekomonikasi Palapa Ring yang diharapkan nantinya dapat memenuhi kebutuhan internet di seluruh Indonesia, termasuk wilayah timur.

“Kemudian, integrasi ekonomi domistik dalam hal ini adalah konektifitas. Inti dari konektifitas itu adalah memelihara dan memastikan domestic value chain. Seharusya di dalam negeri sendiri kita bisa memastikan terbentuknya domestic value chain itu,” ujarnya.

Strategi terakhir, yakni pemindahan ibukota negara ke Pulau Kalimantan. Suharso menilai langkah tersebut sebagai strategi dalam menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

INSTAGRAM

IKUTI KAMI

313,160FansSuka
53,232PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

TERKINI