Dihadapan Dosen Dan Mahasiswa, Legislator PPP Jelaskan Kondisi Ekonomi Global

Makassar – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Amir Uskara menyebut perekonomian Indonesia sebelum pandemi berada pada posisi middle income trap dengan pendapatan mencapai lebih 4 ribu dolar Amerika Serikat (AS) per tahun. Hal ia samapikan saat mengisi Seminar Nasional oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasanuddin Makassar.

“Namun setelah pandemi, kita berada pada posisi lowwer income trap dengan pendapatan 3.700 USD per kapita pertahun,” ujar Amir Uskara, Sabtu (11/6/2022)

Ketua Fraksi PPP ini menjelaskan, pemulihan ekonomi di masa pandemi memang sulit. Negara harus membelanjakan uang Rp 1.600 triliun untuk memerangi virus mematikan ini untuk menumbuhkan kembali perekonomian.

“Pengeluaran sebesar itu cukup efektif. di sektor lapangan kerja, ada 7,5 juta orang yang terdampak pandemi bisa kembali bekerja. Statistik juga mencatat angka pengangguran pasca pagebluk juga bertambah. Belum lagi penerimaan negara melalui pajak terus digenjot.

“Rasio pajak saat pandemi 8,2 persen, di 2021 sudah bisa ditarik 9,3 persen dan dua hari lalu, DPR dan Menteri Keuangan kita sepakat untuk kebijakan ekonomi makro tax ratio naik 9,5 sampai 10 persen untuk 2023,” terangnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kondisi reel ekonomi global saat sangat tidak menentu. Peperangan antara Rusia – Ukraina cukup mempengaruhi dinamika ekonomi-politik dunia hari ini.

“Amerika Serikat (AS) saat ini menghadapi inflasi yang sudah mencapai 7 persen. Dan dalam waktu dekat Amerika akan menaikan suku bunga yang bisa berdampak sangat tinggi terhadap Indonesia,” kata dia

Lanjutnya, kalau Amerika menaikkan suku bunga, pasti dampaknya akan sangat tinggi indonesia. Karena uang – uang dollar yang beredar di negara berkembang, akan kembali masuk ke Amerika dan itu bisa memicu inflasi dan bisa menjadi peningkatan kurs rupiah dan pada akhirnya berdampak terhadap daya beli masyarakat.

“Sementara Indonesia saat ini belum bisa masuk dalam tiga besar kekuatan ekonomi dunia. Indonesia baru bisa masuk dalam jajaran negara maju pada tahun 2045,” tuturnya.

Untuk mencapai kemajuan ekonomi tahun 2045, Amir menekankan pemerintah harus bisa mengelola dengan baik dan memaksimalkan sumber ekonomi dan sumber daya alam. Termasuk tidak bergantung dengan produk luar negeri atau Impor.

“jika Indonesia bisa memanfaatkan 50 persen saja produk dalam negeri untuk kebutuhan masyarakat, maka saya memprediksi neraca perdagangan bisa surplus setiap tahun,” ungkapnya.

Namun kata dia 70 sampai 80 persen kebutuhan dalam negeri kita dipasok dari luar negeri. Makanya pemerintah harus membenahi ini. Pemerintah pusat sudah mewajibkan uang APBN maupun APBD minimal 40 persen untuk membeli produk dalam negeri.

“Saya kira ini terobosan yang bagus,” tandasnya

 

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

INSTAGRAM

IKUTI KAMI

313,160FansSuka
53,232PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

TERKINI