PPP Kutuk Aksi Perobekan Al-Qur’an di Depan KBRI Belanda

Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengutuk aksi penodaan kitab suci Al-Qur’an yang dilakukan aktivis Islamophobia Belanda di depan Kedubes Indonesia, Turkiye, dan Pakistan di Den Haag, Belanda.

Anggota Komisi I Fraksi PPP DPR RI Rojih Ubab Maimoen menyatakan aksi pemimpin Pegida (Patriotik Eropa Menentang Islamisasi Barat) Edwin Wagensveld menyobek-nyobek lembaran Al-Qur’an patut dikutuk dan seharusnya dapat dicegah pemerintah serta polisi Belanda.

“Aksi penodaan Al-Quraan justru menunjukkan pelakunya tidak patriot sama sekali. Aksi itu malah menjatuhkan citra Belanda sebagai negeri tempat berkantornya Mahkamah Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa. Aksi itu harusnya dicegah di kemudian hari,” tegas Rojih, Senin (25/9/2023).

Dia juga menolak di Eropa sedang berlangsung Islamisasi. “Yang terjadi malah meningkatnya jumlah orang yang tidak beragama. Jumlah umat Islam di Belanda hanya lima persen, sedangkan orang tak beragama mencapai 55 persen atau kelompok mayoritas,” ujarnya.

Anggota DPR yang kembali dicalonkan PPP pada Dapil Jateng II (Jepara, Demak, dan Kudus) itu menambahkan, aksi itu juga merupakan tindakan Islamophobia yang dilakukan secara barbar dan pengecut. Semua negara anggota PBB harusnya ingat PBB telah memutuskan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamophobia. Tanggal itu dipilih sebagai momentum peringatan atas serangan brutal terhadap jamaah dua masjid di Christchurch, Selandia Baru tahun 2019.

“Kami mengimbau Pemerintah Indonesia untuk mengingatkan Pemerintah Belanda atas komitmen anti-Islamophobia, termasuk pelindungan terhadap segala bentuk penodaan Al-Qur’an. Imbauan serupa juga hendaknya disampaikan kepada Pemerintah Swedia, Denmark, dan di negeri mana pun tempat diijinkannya aksi penodaan Al-Qur’an,” ujarnya.

Selain itu, Ketua DPP PPP Bidang Dakwah itu meminta semua pihak di Indonesia untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi aksi barbar Wagensveld, Rasmus Paludan, Salwan Momika, dan lain-lain.

“Kita adalah umat Islam dan bangsa Indonesia harus marah dengan penodaan Al-Qur’an, dan kita harus protes. Namun, sampaikanlah itu secara tertib dan terhormat karena agama mendorong kita untuk berperilaku toleran terhadap perbedaan agama, menghormati pemeluk agama lain, dan mampu menjaga kemuliaan Islam dengan akhlak yang mulia,” ujarnya

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

INSTAGRAM

IKUTI KAMI

313,160FansSuka
53,232PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

TERKINI