Ada beberapa Partai Islam di Indonesia yang mungkin jarang diketahui oleh banyak orang. Islam di Indonesia sendiri memang sangat kompleks, sebab umat Islam di Negara ini merupakan umat mayoritas.
Sehingga tidak mungkin tidak sampai melibatkan umat Islam di dalam setiap peristiwa dan hal yang terjadi di negeri ini. Termasuk juga dalam hal-hal yang terkait dengan masalah politik.
Maka dari itu, terbentuklah beberapa partai Islam seperti yang kita tau saat ini. Di dalam artikel kali ini kita akan membahas beberapa partai Islam yang ada di Indonesia.
Beberapa Partai Islam di Indonesia
Seperti telah dibahas sebelumnya, Indonesia sebagai Negara mayoritas muslim memiliki beberapa partai Islam. Di bawah ini beberapa partai Islam yang ada di Indonesia, antara lain sebagai berikut :
- Partai Masjumi
Partai Beasaskan Islam di Indonesia yang pertama adalah Masjumi. Pada tanggal 7 hingga 8 November 1945 di Yogyakarta diadakan Muktamar Islam yang dihadiri hampir seluruh tokoh organisasi Islam.
Pada mulanya hanya 4 organisasi saja yang masuk Masjumi, yakni Nadlatul Ulama, Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam dan Perikatan Umat Islam. Muhammadiyah termasuk pembaruan, sementara NU tradisional.
Dalam muktamar tersebut, diputuskan mendirikan majelis syura pusat bagi seluruh umat islam di Indonesia yakni Masjumi. Partai Masjumi dianggap sebagai satu-satunya Partai berasaskan Islam di Indonesia.
Di tahun 1951, keempat organisasi tersebut berfusi menjadi Persatuan Umat Islam Indonesia. Beberapa organisasi Islam bergabung bersama Masjumi setelah mereka didirikan kembali. Pada tahun 1948 Persatuan Islam bergabung.
Serta di tahun 1950, Al Irsyad juga ikut bergabung. Sementara 2 organisasi dari Sumatera, Al Ittihadiyah dan juga al Jamiatul Washliyah juga ikut bergabung dengan Masjumi.
Ada 2 macam keanggotaan di dalam Masjumi yakni perorangan dan organisasi. Anggota perorangan usia minimal 18 tahun atau telah menikah. Tidak diperbolehkan merangkap keanggotaan partai lain.
Sementara anggota organisasi, memiliki hak untuk memberikan saran atau nasehat. Sebuah organisasi bisa menjadi anggota Masjumi bila disetujui lebih dari 10 anggota. Namun di tahun 1960, Masjumi dibubarkan oleh Soekarno.
- Nahdlatul Ulama
Partai Islam yang berikutnya adalah Nahdlatul Ulama atau NU. Nahdlatul Ulama didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, sebagai upaya menahan perkembangan paham pembaru dalam Islam.
Serta usaha mempertahankan ajaran mazhab dan tradisional di tanah suci yang baru dikuasai Wahabi di bawah Abdul Aziz ibn Saud. Pada masa revolusi perhatian NU dalam bidang politik terlihat kentara.
NU mengeluarkan fatwa bahwa mempertahankan tanah air dari musuh ialah hal yang wajib bagi setiap muslim. Menyikapi sistem demokrasi terpimpin, kekuatan politik Islam terpilah menjadi 2 kelompok.
Kelompok pertama ialah Masjumi, yang menilai sistem demokrasi otoriter merupakan bentuk penyimpangan dari ajaran Islam. Kemudian kelompok kedua ialah PSII, Perti dan juga NU yang tergabung dalam Liga Muslimin.
Mereka menilai dukungan terhadap sistem demokrasi ini sebagai sikap pragmatic dan juga realistic. Pada periode 1960 hingga 1965 kekuatan Islam terlibat konfrontasi sengit dengan PKI.
Yang semenjak masa era demokrasi terpimpin menjadi lebih agresif lagi dalam mengganggu para musuhnya. Para musuhnya di sini terutama umat Islam yang ada di Indonesia.
- Perti
Partai berasaskan Islam di Indonesia selanjutnya adalah Perti yang berasal dari organisasi tradisional Islam (Persatuan Tarbiyah Islamiyah) berpusat di Bukittinggi. Perti didirikan di sebuah Pesantren dekat Bukittinggi, tanggal 20 Mei 1930.
Pada tahun 1944, partai ini bergabung ke MIT (Majelis Islam Tinggi), organisasi Islam di seluruh Sumatra. Pemimpin Perti kemudian memutuskan menjadikan Perti sebagai partai politik tersendiri.
Keputusan tersebut diambil pada tanggal 22 November 1945, dan diperkuat dengan kongres tanggal 22 hingga 24 Desember 1945 di Bukittinggi. Di dalam perkembangannya, partai ini memperlihatkan kegigihannya.
Anggaran dasar Partai pada tahun 1953 menekankan pada kelanjutan hidup partai. Partai tidak boleh dibubarkan, harus hidup dari abad ke abad sebagai benteng pertahanan bermazhab Syafii.
- Partai Syarikat Islam Indonesia
Partai berasaskan Islam di Indonesia berikutnya adalah Partai Syarikat Islam Indonesia, yang membanggakan dirinya sebagai partai tertua di Indonesia. Sebab memang berasal dari Sarekat Dagang Islam dan Sarekat Islam.
Setelah pada tahun 1947 PSII didirikan kembali, pemimpin PSII mengeluarkan pengumuman, bahwa PSII tidak memiliki perikatan dengan Masjumi. PSII masuk ke dalam kabinet semata-mata karena tanggungjawabnya kepada Negara.
Yang sedang menghadapi ketegangan dan juga kesulitan besar sehingga PSII merasa perlu untuk menanggulanginya. Suatu konperensi mewajibkan pimpinan PSII menghubungi Masjumi untuk mencari penyelesaian dalam kelangsungan hidup Negara.
Serta persatuan Islam dan juga umumnya orang Indonesia. Namun sayangnya, hingga partai Masjumi dibubarkan oleh Soekarno pada tahun 1960, hubungan semacam itu tidak pernah dilakukan.
-
Partai Persatuan Pembangunan atau PPP satu-satunya Partai Islam di Indonesia
Partai berasaskan Islam di Indonesia yang selanjutnya adalah PPP (P3) atau Partai Persatuan Pembangunan. Partai Persatuan Pembangunan merupakan hasil gabungan dari 4 partai keagamaan. Yakni PERTI (Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah).
NU (Partai Nahdlatul Ulama), PARMUSI (Partai Muslim Indonesia) dan juga PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia). Saat itu diketuai Mohammad Syafa’at Mintaredja. Partai ini menyetakan diri sebagai rumah besar umat Islam.
Partai Persatuan Pembangunan ini dideklarasikan pada tanggal 5 Januari 1973. Penggabungan dari keempat Partai berasaskan Islam di Indonesia tersebut untuk penyederhanaan sistem kepartaian di Indonesia dalam menghadapi pemilu pertama pada tahun 1973.
Seperti kita tau, Indonesia merupakan Negara mayoritas muslim, banyak partai Islam yang ada di Indonesia. Dan kini kamu sudah tau beberapa Partai Islam di Indonesia yang telah ada sejak dulu.